Demi Tiket Menuju Istana Mega-Pro Rela Beli di Loket Bantar Gebang



Bantar Gebang…Bantar Gebang…Bantar Gebang… Suara media televisi maupun yang elektronik di Indonesia tertuju kesana. Bukan karena ada pesawat hercules jatuh, bukan juga terjadi longsor gunung sampah seperti yang terjadi di Cimahi, Jawa Barat beberapa tahun lalu, penggusuran para penghuni di sekitar lokasi Bantar Gebang juga bukan. Lalu ada apa ?

Hari Minggu (24/5) kemarin, di bantar gebang terjadi sebuah peristiwa yang sangat memprihatinkan. Karena lokasi yang dulu banyak sengketanya pada saat DKI dipimpin Gubernur Sutiyoso mendadak jadi bintang. Pada waktu itu presidennya kalau tidak salah juga Ibu Megawati. Seolah ingin menghapus luka lama, Megawati yang maju menjadi Capres kali ini yang berpasangan dengan Prabowo mendeklarasikan di Lokasi Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat. Memang cara yang digunakan ini seolah untuk membuat sensasi yang tidak kalah dengan para pesaingnya, yang tujuannya membius para wong cilik dan grass rout. Sesuai dengan jargon mereka Mega-Pro rakyat. Sekilas acara di bikin minim, panggung juga tidak besar, tidak ada seremonial yang lazim seperti yang lainnya biar terkesan sederhana dan merakyat.

Rasanya belum lama tahun 2004 yang lalu turun dari presiden dan maju lagi menjadi calon presiden. Mega merupakan satu-satunya presiden yang berhenti secara terhormat karena masa jabatannya telah berakhir. Hal ini berbanding terbalik denga keadaan ayahnya yang harus turun tahta dengan paksa karena tuntutan rakyat pada waktu itu dengan TRITURA dan TRIKORA. Kalau di banding empat tahun lalu saya lihat sudah mulai berani untuk menghadiri debat dan diskusi, seperti yang ditayangkan oleh TV One pada 4 hari yang lalu. Kalau melihat gaya bicaranya tidak mencerminkan ketegasan seorang pemimpin, setiap mau menjawab selalu bilang “ Ko pertanyaannya susah –susah ya”. Menjawab peserta yang cuman beberapa orang seperti itu. Gimana menghadapi pertanyaan 200 juta penduduk Indonesia. Memang Mega belum mempunyai kapasitas sebagai pemimpin, ya memimpin partai aja karena warisan kharisma sang Ayah

Secara garis besar memang basis merah adalah para kaum abangan yang sudah mengakar kuat. Kalau di jawa ada istilah “pendeng gepeng melu banteng” , ini nyata. Golongan grass rout mana tahu visi misi, trackrecord, kredibilitas. Memang zaman makin maju, tapi masalah fanatisme yang berlebihan saya kira. Saya pernah menanyakan pada orang yang umurnya sudah 50an ke atas. Jawabannya : Saya dari dulu sudah terbiasa milih itu, yang gambar banteng, yang moncong putih. Sampai sekarang pun masih terbukti partain yang di pimpin Megawati masih mempunyai suara banyak bahkan menduduki peringkat tiga besar. Walaupun perolehan suara menurun di banding tahun lalu.

Megawati tahu tentang hal ini, makanya di gunakan sebagai tiket untuk menuju istana. Salah satunya dengan menggunakan lokasi bantar gebang yang notabene perkampungan kumuh yang di sana sini banyak tumpukan sampah. Kalau di lihat dari liputan beberapa media yang hadir tercatat 20.000 orang yang hadir. Dan dari TV One malah melaporkan ada 137 orang pingsan pada acara tersebut. Indonesia gitu lho… kalau ada orang yang terkenal masuk kampung langsung berbondong-bondong, berdesak-desakkan pengin lihat dari dekat.

Tidak banyak yang di sampaikan Megawati, hanya dalam pidatonya menanyakan apakah rakyat yang hadir sanggup untuk menyebarkan berita bahwa duet Megawati-Prabowo akan berjuang membangun keadilan, kesejahteraan, dan kebesaran bangsa Indonesia. ’’Apa sanggup sebarkan berita ini ke seluruh tanah air,’’ tanya Mega yang dijawab hadirin dengan teriakan ; ’’sangguuup....’’pada acara tersebut seakan berbeda dengan kebiasaan Mega yang mengkritik, menjelekkan, menghujat kebijakan - kebijakan pemerintah sekarang. Tentu saja tak ketinggalan ucapan Merdeka…merdeka…merdeka… pada pembukaan dan penutupan pidato.

About this entry

  1. lumayan lah,tapi jgn lupa kewajiban m'win.ok?

  2. hr ini sy milih no. 1, besok,lusa, minggu depan, dan saat hr ''h", entahlah... masih ada waktu untuk menentukan pilihan...

  3. klo sy pilih yg sdh teruji,bkn asal JJS "Janji Janji Sorga" ato hy cr simpati dg atas nama rakyat/wong cilik eh malah jgn2 membela wong licik ya? jd keputusannya.LANJUTKAN !!!

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda disini:
Google/Blogger :

 

About me | Author Contact | Powered By Blogspot | © Copyright  2008