Ketika SBY berBoedi

Kumpulan artikel – Hari Jum’at tanggal 15 Mei 2009 pukul 19.30 WIBB Partai Demokrat mendeklarasikan pasangan Capres dan Cawapres yang bertempat di gedung Sasana Budaya Ganesha, ITB, Bandung. Perhelatan acara yang sungguh meriah yang di hadiri para partai peserta koalisi dan beberapa tamu undangan yang memenuhi semua tempat duduk di gedung tersebut. Sebelum acara di mulai, para hadirin menyambut kedatangan Capres Susilo Bambang Yudhoyono beserta istri dan Cawapres Boediono beserta istri dengan lagu halo-halo bandung yang dilantunkan dengan bersemangat. SBY-Boediono mengenakan kemeja merah dengan motif batik berwarna putih di tengahnya dan menggunakan peci hitam memasuki ruangan dan memberikan lambaian tangan kepada semua hadirin yang ada di gedung tersebut. Sebelum acara di mulai terlebih dahulu dinyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan di lanjutkan dengan pidato partai Demokrat yang di bacakan oleh Gamawan Fauzi gubernur Sumatera Barat. Dalam pidatonya mengusung dan menetapkan Dr.H. Susilo Banbang Yudhoyono sebagai Calon Presiden dan Prof. Dr. Boediono sebagai Calon Wakil Presiden dengan jargon SBY berBoedi.

Dalam pidatonya SBY mengatakan, Boediono merupakan seorang teknokrat dan ekonom yang cerdas, ulet, keras dalam bekerja, dan bertanggung jawab. Selama bekerja sama dengan Boediono dalam kabinet yang dia pimpin, guru besar ilmu ekonomi UGM ini merupakan seorang koordinator menteri yang berpikir utuh, loyal, cermat, tidak grusa-grusu, dan jauh dari keinginan mencari muka.

“Di atas segalanya, di dalam mengemban tugas, Pak Boediono tidak memiliki konflik kepentingan, baik untuk kepentingan bisnis atau motivasi politik yang lain. Beliau akan mampu membantu saya untuk mengatasi krisis perekonomian dan selanjutnya kembali meningkatkan perekonomian nasional dan kesejahteraan rakyat,” ujar SBY di hadapan dua ribu tamu undangan yang hadir.

SBY juga menilai Boediono sebagai seorang muslim yang lurus, jujur, sederhana, konsisten, dan toleran. “Beliau juga akan mampu membangun pemerintahan yang bersih,responsif,bebas korupsi, dan bertanggung jawab,” tambahnya. Kepada mitra koalisi SBY mengajak agar pada pemerintahan kabinet mendatang—jika berhasil menang pada pilpres— menjadi kabinet presidensial yang amanah, efektif, dan kredibel.

Menurut dia, tugas dan kewajiban pemerintah adalah bekerja untuk rakyat dan menjalankan program-program prorakyat. Pada hakikatnya, lanjut SBY, kabinet pemerintahan adalah forum untuk bekerja dan bukan forum untuk berpolitik sendiri-sendiri. “Marilah kita bekerja dan berjuang sekuat tenaga sesuai janji kita semua kepada rakyat untuk membangun Indonesia yang lebih aman, adil, demokratis, dan sejahtera,” ajaknya.

Boediono mengatakan “di sini 63 tahun yang lalu Bung Karno menyatakan “Indonesia Menggugat” menggugat dari penjajahan Belanda pada waktu itu dan sekarang juga “Indonesia Menggugat” dari penjajahan liberalisme, imperialisme barat dan berjuang untuk membangun Indonesia berdiri di kaki sendiri hal ini untuk meyakinkan tuduhan bahwa Boediono termasuk paham neoliberal. Perekonomian Indonesia tidak bisa diserahkan sepenuh nya pada mekanisme pasar bebas agar dapat memberikan keadilan kepada rakyat. “Selalu diperlukan intervensi dengan aturan main yang jelas dan adil,” kata Boediono pada acara deklarasi di Bandung tadi malam. Menurut Boediono, untuk mengatur perekonomian diperlukan lembaga pelaksana efektif yang harus disediakan negara. Walau demikian, negara tidak boleh banyak campur tangan dalam perekonomian karena akan mematikan kreativitas.

”Tetapi negara juga tidak boleh hanya tidur.Untuk itu diperlukan sebuah pemerintahan yang bersih. Kita semua sadar bahwa pemerintahan yang bersih tidak akan hadir karena dipidatokan,” kata Boediono. Dia mengingatkan keharusan adanya garis pemisah yang jelas antara kepentingan bisnis dan penyelenggaraan pemerintahan.

“Saat ini kita tidak hanya harus melawan penjajahan dari kekuatan luar, namun juga dari dalam,karena semua itu membuat kita terpuruk dan bangkrut,” kata Boediono. Indonesia, menurut Boediono, membutuh kan pemimpin yang tidak dikotori oleh suap dan tidak mau memperdagangkan kekuasaan.

Indonesia butuh pemimpin yang tidak mencampuradukkan kepentingan republik dengan kepentingan bisnis keluarga,”kata Boediono. Dia berjanji akan bekerja keras untuk mengurangi kemiskinan, kesewenangan dan ketidakadilan.” Saya siap bekerja mulai hari ini,”katanya.

Mengenai kontroversi pencalonannya sebagai cawapres yang dianggap tidak pantas oleh berbagai partai mitra koalisi Partai Demokrat, Boediono hanya mengatakan bahwa itu sebagai buah dari demokrasi. “Itu menunjukkan demokrasi yang hidup,”katanya..

Demikian pidato para calon pemimpin negeri ini yang di usung oleh Partai Demorat, PKS, PPP,PKB dan PAN yang masih kecewa dengan keputusan Partai Demokrat mengenai Boediono sebagai Cawapres, dan para petinggi PAN juga tidak hadir di sini (Amien Rais; red). Sedangkan PKS yang suaranya paling keras setelah diinfokan bahwa Boediono yang mendampingi SBY tampak setuju hak ini dilihat dari kehadiran para petinggi Partai yang sebelum pendeklarasian sempat bertemu dengan SBY di hotel Sheraton Bandung. Pasangan SBY-Boediono akan mendaftarkan diri ke KPU sebagai Capres dan Cawapres pada pukul 15.00 WIBB.

Dan Satu pasangan Capres dan Cawapres juga di umumkan yaitu pasangan Megawati-Prabowo yang diusung partai PDIP dan Gerindra yang bertempat di Teuku Umar. Pendeklarasian pasangan ini tidak terdengar begitu jelas yang awalnya jum’at siang akan di gelar malahan tidak jelas kelanjutannya sampai pendeklarasian Capres dan Cawapres dari Partai Demokrat selesai, dan belum ada tanda-tanda PDIP akan menggelar pendeklarasian tersebut.

Akhirnya pada pukul 22.00 WIBB pendeklarasian dilaksanakan. Megawati mengatakan dalam memilih Prabowo sebagai pasangannya karena Prabowo dapat membangun ekonomi berbasis kerakyatan. Dan pasangan ini akan mendaftar ke KPU pada hari ini jam 13.00 WIBB.

About this entry

  1. kira-kira pemimpin bangsa ini siapa ya??

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda disini:
Google/Blogger :

 

About me | Author Contact | Powered By Blogspot | © Copyright  2008