Atas Nama Ekonomi Kerakyatan, Neoleb Jadi Korban


Beberapa minggu yang lalu dan sampai sekarang di media elektronik di putar iklan yang berbicara neoleb dari beberapa tokoh nasional sampai dengan masyarakat umum. Mendiskripsikan apa itu neoleb?. Hal ini sangat di sayangkan sekali, kenapa neoleb menjadi buah bibir ?. Semenjak SBY memastikan menggandeng Boediono, isu ekonomi liberalisme menjadi buah bibir di beberapa media tanah air. Hal inilah yang dijadikan untuk mempengaruhi masyarakat dengan isu neoleb. Apakah seperti itu ?

Sebenarnya ekonomi liberalisme itu apa? Apa benar Boediono seorang neoleb ?. Menurut sumber (saya lupa asalnya;dari koran) ekonomi yang berpaham liberalisme adalah ekonomi yang memihak pada Asing dan IMF (badan moneter dunia sebagai penyandang dana ekonomi = rentenir dunia). Sehingga jika ekonomi liberal yang dipakai maka posisi negara sebagai penguasa kekayaan yang ada di bumu,air dan udara akan menjadi bagian pihak asing yang menanamkan modal di negeri ini. Negara tidak lagi sepenuhnya punya hak mengelola kekayaannya sendiri. Memang jika ini terjadi sangat berbahaya sekali, karena pendapatan negara menjadi berkurang, dan bisa-bisa laju pertumbuhan ekonomi negara menjadi minus. Akibatnya pembangunan tidak berjalan sebagaimana mestinya, dan ekonomi masyarakat akan tidak stabil. Karena yang punya modal kuat yang memegang kendali. Jadi pengusaha kecil pendapatannya tidak bisa surplus, profit kecil, karena tidak mampu menghadapi persaingan pasar global / bebas.

Boediono seorang neoleb? Hal ini dibantah oleh pernyataan beliau pada saat pidato pendeklarasian capres-cawapres di Bandung. Dia mengatakan “ di sini 63 tahun yang lalu Bung Karno menyatakan “Indonesia Menggugat” menggugat dari penjajahan Belanda pada waktu itu dan sekarang juga “Indonesia Menggugat” dari penjajahan liberalisme, imperialisme barat dan berjuang untuk membangun Indonesia berdiri di kaki sendiri hal ini untuk meyakinkan tuduhan bahwa Boediono termasuk paham neoliberal. Perekonomian Indonesia tidak bisa diserahkan sepenuh nya pada mekanisme pasar bebas agar dapat memberikan keadilan kepada rakyat. “Selalu diperlukan intervensi dengan aturan main yang jelas dan adil,” kata Boediono pada acara deklarasi di Bandung tadi malam. Menurut Boediono, untuk mengatur perekonomian diperlukan lembaga pelaksana efektif yang harus disediakan negara. Walau demikian, negara tidak boleh banyak campur tangan dalam perekonomian karena akan mematikan kreativitas.

”Tetapi negara juga tidak boleh hanya tidur.Untuk itu diperlukan sebuah pemerintahan yang bersih. Kita semua sadar bahwa pemerintahan yang bersih tidak akan hadir karena dipidatokan,” kata Boediono. Dia mengingatkan keharusan adanya garis pemisah yang jelas antara kepentingan bisnis dan penyelenggaraan pemerintahan.

Sebenarnya siapa yang neoleb kita juga tidak tahu. Karena itu semua permainan politik, coba kalau bukan Boediono yang dipilih isu yang berkembang pasti lain. Saya masih ingat delapan tahun lalu, ada presiden yang mendiversitasikan perusahaan BUMN. Pada saat itu juga di khawatirkan menjadi beban negara dan tidak sanggup membayar hutang, tapi kenyataanya perusahaan itu menjadi terdepan dibidangnya saat ini malah jadi nomor satu dan dua. Dan negara tidak bisa mengambil keuntungannya. Karena saham perusahaan itu sudah dimiliki oleh pihak asing sebesar 60 % bahkan lebih. Apa ini bukan dinamakn neoleb, beliau berdalih bahwa itu bukan kebijakan beliau tapi menko ekuin, yang notabene menko ekuinnya seorang Boediono. Padahal menteri adalah pembantu presiden, dan pengambil kebijakan adalah Presiden. Siapa yang salah dan siapa yang benar, Anda sendiri yang menilainya.

Dengan adanya itu maka sekarang tiga pasangan capres-cawapresnya sama-sama mengatakan “akan membangun negara ini dengan ekonomi kerakyatan” dan saling berlomba-lomba menjadi yang pertama dalam ekonomi kerakyatan. Yang no 1 bilang ekonomi kerakyatan cocok bagi masyarakat bawah dalam hal meningkatkan ekonomi petani,pedagang,kaum buruh, dengan iklannya yang menggambarkan kehidupan petani,pedagang dsb. Kalau no 2 tidak terlalu mengambil pusing dengan ekonomi kerakyatan karena menurut tim suksesnya program yang sudah berjalan seperti pnpm mandiri yang berbasis pedesaan dan perkotaan adalah sudah termasuk ekonomi kerakyatan yang berbasis UMKM (Usaha Masyarakat Kecil dan Menengah). Untuk no 3 beda lagi, mereka mengangkat cintai produk dalam negeri. Karena jika produk dalam negeri meningkat maka perekonomian rakyat akan meningkat. Contoh yang di pakai adalah capres sendiri memakai sepatu produksi Cibaduyut Bandung, bahkan pada saat menerima undangan presentasi visi-misi yang dihadiri oleh Kadin sempat ada yang menanyakan dan beliau memperlihatkannya kepada para hadirin.

Jadi ekonomi yang mana yang baik dan bagus untuk bangsa ini. Yang jelas yang bagus sesuai dengan apa yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 45 pasal 33. Tapi Indonesia belum bisa lepas dari pihak asing pada waktu lima tahun kedepan bahkan bisa sampai yang lebih lama lagi. Karena potensi kekayaan yang ada masih dikelola oleh pihak asing seperti minyak walaupun ada pertamina tapi yang mengelola pengeborannya adalah pihak asing. Dan masih banyak lagi seperti freeport (tembaga,emas), batubara, perkebunan, perikanan laut, dan sebagainya.

Apakah negara ini bisa berdiri di kaki sendiri. Tentu saja bisa dengan semangat membangun negeri yang baik, korupsi sudah tidak ada lagi,dan lain-lain. Dan yang lebih penting adalah pencetakan generasi penerus bangsa yang cerdas dan bermoral. Harapan itu masih ada dan tetap terbuka jika kita sama-sama menginginkan perubahan di segala aspek negara Indonesia ini. Hidup Indonesiaku….Jayalah Negeriku….Jangan Percaya Janji Politik…Karena Janji Politik…Adalah Seperti Harumnya Bunga…Jika Sudah Layu maka Wanginya Sudah Tidak Tampak…jadi pilih yang menurut Anda…benar-benar membela negara dan membangun negara…bukan membangun kekuatan politik.


About this entry

  1. Sy malah ga tahu bentuk2 ekonomi liberal maupun kerakyatan. Tapi setelah baca ini artikel, ada sedikit gambaran. terima kasih.

  2. Ya, Begitu deh...jadi tambah ilmu kan

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda disini:
Google/Blogger :

 

About me | Author Contact | Powered By Blogspot | © Copyright  2008