PD Yang Semakin PeDe

Kumpulan artikel-Partai Demokrat (PD) sudah yakin dengan perolehan suara yang diperoleh dalam pemilihan umum legislatif. Boleh dikatakan PD (Partai Demokrat-red) semakin PD (percaya diri-red) menghadapi pemilu presiden. Karena sampai hari ini perolehan suara sementara berdasarkan pusat tabulasi nasional PD masih memimpin dengan perolehan 20,644% atau sekitar 3,030,326 dari 14,678,745 (75,992 TPS) suara yang masuk ke KPU. Di urutan kedua di tempati parta GOLKAR dengan 14,635 % dan PDIP di urutan ketiga dengan 14,087 %. Perolehan suara PD sangat fantastis sekali karena partai ini yang masih tergolong muda, dan lahir dari proses reformasi di republik ini. Tapi kalau kita cermati sebenarnya suara partai demokrat ini cenderung melihat sosok figur seorang SBY, dimana masyarakat menginginkan bahwa pemerintahan dilanjutkan jangan lima tahun sekali ganti presiden. Penilaian masyarakat ini memeng wajar karena dari dulu pemilu selalu dimenagkan oleh partai kuning atau partai merah. Apalagi syarat dari partai untuk dapat mengajukan calon presiden adalah partai harus memperoleh 20 % suara atau 25 % kursi DPR.
Jika kita menengok sejarah pemilu 2004 perolehan suara PD sekitar 8,3 %, hal ini mungkin mengkhawatirkan. Strategi PD dalam iklan kampanyenya cukup berhasil dengan slogan "Lanjutkan", mampu mendongkrak suara yang sangat fantastis. Dengan perolehan suara sementara partai-partai pesaing mulai tidak senang dari fakta tersebut. Sehingga beberapa tokoh partai berkumpul di zona merah untuk membicarakan bahwa pemilu legislatif penuh dengan kecurangan. DPT (Daftar Pemilih Tetap) yang kacau, malah mereka menyebutkan ada sekitar 50 juta penduduk indonesia yang dikebiri hak pilihnya.
Seharusnya mereka berkaca, memang DPT sudah kacau sebelum pemilu dilaksanakan. Bahkan dimedia televisi diberitakan sampai seminggu menjadi wacana. Apakah karena DPT itu mereka berkurang suaranya. Dari pantauan pada saat pemilu legislatif berlangsung berdasarkan berhitungan yang hadir menggunakan hak pilihnya sekitar 60 % dari daftar DPT, 30 % tidak sendiri tidak menggunakan hak pilih karena merantau,golput, dan 10 % surat suara tidak sah. Ini adalah fakta dilapangan. Masyarakat yang merantau tidak menggunakan hak pilih dikarenakan ongkos biaya,dan juga sekarang mereka tahu bahwa menggunakan hak pilih belum tentu merubah nasibnya. Sedangkan yang golput berpendapat bahwa proses demokrasi sudah tidak bagus, karena calon legislatifnya tidak ada yang mempunyai track record membela nasib masyarakat.
Marilah kita sama-sama terima hasil pemilu legislatif ini, walaupun sudah habis banyak biaya, tenaga untuk memenangkan pemilu ini. Ambil sebagai pelajaran, jangan cuman bisa menyalahkan, menghujat KPU,Pemerintah dan sebagainya. Memang pemilu kali ini pemilu yang ruwet, partainya banyak. Sampai-sampai para KPPS membuat laporan banyak yang salah, malah ada yang menghitung ulang dan selesai pelaporan jam 5 pagi. Sudah dibanyangkan bagaimana keakuratan data pelaporan, tenaga yang lelah, capai, mata ngantuk, di kejar target. Padahal anggarannya tidak mencukupi sampai waktu segitu. Berbahagialah yang tidak ikut menjadi KPPS, PPS, PPK, dan KPU.

About this entry

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda disini:
Google/Blogger :

 

About me | Author Contact | Powered By Blogspot | © Copyright  2008